Untung Rugi dipinjami lemari pendingin dari distributor minuman ringan! Mari kita hitung
By -
April 27, 2013
8
Nah, seringkali kita liat banyak dari kita, tetangga kita atau sodara kita yang punya toko kecil atau kios yang kebetulan di"beri titipan" lemari pendingin minuman gratis dari produsen/distributor minuman ringan, entah itu teh, minuman soda atau apalah, pokoknya minuman kaleng dan botol.
Nah, kali ini saya ingin mengajak sodar sodara semua untuk menghitung, sebenarnya rugi atau untug sih kalo kita dititipi atau diberi lemari pendingin dari distributor minuman ringan/teh yang kemudian ditempatkan di toko/kios kita, dan tentunya biar tetep dingin kan harus dicolokin ke listrik kan? hehe.
Mari kita hitung dengan harga listrik saat ini yang harganya 'sudah" 833 rupiah per kwh atau 833/kwh.
artinya, kita dikenakan harga Rp. 833 rupiah bila menggunakan istrik sebanyak 1000 watt selama 1 jam.
nah, biasanya lemari pendingin "pinjaman" dari penyedia minuman ringan itu membutuhkan daya 150watt sampai dengan 250 watt. berarti : 150 watt = 0.15 kilo watt, dan 250 watt berarti = 0.25 watt. taruhlah kita menggunakan yang angka tengah saja, yaitu 200 watt, maka.....
nah, bila pendingin kita hidupkan tersu menerus selama 24 jam, maka hasilnya adalah = 0.2 x 24 jam = 4.8 kwh, karena harganya per kwh adalah 833 rupiah, maka dalam sehari bila kita hidupkan 24 jam hasilnya adalah = 4.8 x 833 = 3998.4, kita bulatkan menjadi 4000 rupiah sehari.
nah, kita lihat sekarang isi dari lemari pendingin yang dipinjamkan ke kita, rata rata kita mengambil untung per botol antara 500-1000 rupiah dari minuman yag kita display di lemari pendingin tadi. ambil angka tengahnya 750 rupiah lah., sehingga bila kita ingin tidak tekor, dalam sehari harus menjual = 4000 dibagi 750 = 5.3 kita bulatkan menjadi 6 botol per hari.
Nah, kita ila ingin untung, maka harus bisa menjual minimal lebih dari 6 botol /kemasan per hari. bila tidak, maka anda yang buntug, pihak distributor minuman yang untung, karena mereka untung, nggak mengeluarkan biaya listrik dan bisa memasang label/brand di lemari pendingin mereka.
Apalagi, bila ada vdistributor yang menharuskan penjual/pemilik toko untuk memajang hanya produk mereka, dipastikan anda akan rugi! Lain halnya bila punya sendiri, pemilik toko akan bisa punya kesempata untuk menjual lebih banyak karena banyak jenis yang bisa dimasukkan ke lemari pendingin miliknya sendiri!
selamat berhitung
infönya bermanfaat, thx gan
ReplyDelete0,2 itu ambil dari mana bro?
ReplyDeleteDari watt lemari pwndingin. Asumsinya adalah 200 watt, jadi 200 watt = 0.2 kwh
ReplyDeleteWah pikir" nih rencana mw pinjem hehe
ReplyDeleteBrratti mending beli sendiri ya lemari pendingin nya gmna mnurut anda min
Klo toko tutup...matiin aja tu pendingin, baru nyalain lagi kalo esok hari buka toko, biar ga nyala 24 jam ... :)
ReplyDeletePrinciple atau distributor produk pasti sudah memiliki target promo dan segmentasi toko mana yang layak untuk di support pendingin minuman (chiller) karena biaya untuk 1 support pendingin minuman tidak kecil yang mengharuskan ke eksklusifan produk yang terpajang dan kalau rata-rata 1 hari toko hanya mampu untuk menjual 4-6 botol berarti pihak principle/distributor minuman tersebut salah dalam penempatan pendingin (chiller) karena impact salesnya tidak significant thd biaya support chiller tersebut.
ReplyDeletedan kenapa pendingin harus hidup 24 Jam?? selain itu pemborosan dan yang kita jual kan minuman dingin,bukan es yang harus selalu beku.
pendingin hanya dihidupkan pada saat toko buka saja, bila jadwal buka toko dari jam 7 pagi sampai 10 malam maka waktu pendingin yang dibutuhkan hanya 15 Jam.
bila saya gunakan perhitungan antum 15 x 0,2 kwh = 3 kwh.
3 kwh x 833= 2499 dibulatkam menjadi Rp. 2.500
lalu 2500/750(untung perbotol) = 3,33 dibulatkan menjadi 4 botol/day
apabila kemampuan toko hanya bisa jual 4 botol/day lebih baik menggunakan ice box yang diisi es balok.
;)
.
justru principle meminjamkan lemari pendingin nya selain jualan produk juga mau branding. sehingga target penjualan menjadi nomer sekian. faktanya di tempat saya, toko toko kecil sekalipun, bahkan dengan omzet yg kecil sekalipun, bila mau , pasti diberi lemari pendingin baik yang kecil maupun yang besar :) . ibaratnya mereka seperti obral mesin pendingin. toh niatan untuk branding tercapai, dengan logo dan bentuk mesin pendingin yang sudah di branding oleh mereka.
Deletekemudian seperti biasa, pihak distributor minuman tadi hanya membolehkan minuman nya saja yang nampang di lemari pendingin nya, sehingga pihak penjual/toko tidak bisa leluasa menjual varian lain dan merk lain yang kompetitif.
koreksi, saat ini harga TDL sudah naik, per KWH untuk rumah tangga gol 1200 sudah 1200an rupiah
jadi, bila sehari saja dinyalakan selama 15 jam, maka :
15 x 0,2 kwh = 3 kwh
3 kwh x 1200 = 3600
lalu 3600/750 (untung per botol) = 4,8 dibulatkan menjadi 5 botol/ hari
bilamana hanya bisa menjual 5 botol per hari, dipastikan masih tekor tenaga penunggu dan tempat yg space nya dipinjem oleh lemari pendingin tadi.
minimal harus menjual 7 botol per hari , baru impas. dan tentunya harus menjual produk yang diharuskan oleh pemilik lemari pendingin :)
Lagikanya aneh mas. Kan lagi jual minuman dingin. Jadi butuh lemari pendingin. Pilihannya, dipinjami atau beli sendiri. Soal listrik, mau dipinjami atau beli sendiri kan tetap bayar. Emang kalo kulkas beli sendiri listriknya gratis. Nggak juga kan?
ReplyDelete